Dengan semakin sehatnya perekonomian nasional dan bertumbuhnya penghasilan masyarakat di
Indonesia (ekonomi menengah), memberikan pengaruh kuat terhadap daya beli masyarakat baik itu bersifat konsumtif maupun untuk tujuan investasi. Di bidang investasi misalnya, minat masyarakat untuk investasi, terutama di bidang
real estate / properti;
tanah, rumah,
villa,
ruko maupun kondotel, memiliki kecenderungan peningkatan yang cukup besar. Keadaan ini mempengaruhi harga tanah di hampir semua daerah tujuan investasi di Indonesia semakin tinggi termasuk di
Bali yang sudah mencapai kenaikan harga 100 persen di setiap tahunnya (3 tahun terakhir).
Trend peningkatan
harga jual tanah di Bali membuat para pengembang dan pelaku di sector
real estate di Bali menemukan kendala untuk memenuhi ketersediaan produksi. Minimnya persediaan lahan yang bisa dikembangkan di tengah menguatnya permintaan dan minat masyarakat untuk berinvestasi di sektor ini membuat para pengembang mengambil strategi baru dengan mengembangkan
design vertical real estate; salah satunya adalah
kondotel.
Jumlah kunjungan wisatawan ke Bali yang masih menunjukkan trend peningkatan per tahunnya, potensi investasi kondotel sangat diminati dan juga semakin menarik, disamping capital gain yang tinggi juga dengan adanya pasif income dari hasil sewa kondotel.
Di bidang pemasaran, para pengembang bekerja sama dengan
real estate agent untuk bisa menjual produk propertinya di tengah semakin mahalnya
harga tanah di Bali. Peran real estate agent di sector hulu untuk menyiapkan lahan siap dikembangkan juga sangat membantu proses mempercepat ketersediaan lahan untuk memenuhi produk propertinya tepat waktu. Selain memberikan informasi tentang tanah dijual kepada para pengembang besar, real estate agent juga membantu para investor/ end user memberikan pilihan/ mencari lahan untuk di bangun rumah sebagai tempat tinggal yang baru.